Sabtu, 14 Februari 2015

Kasih Sayang

            Hari ini, tepatnya tanggal 14 Febuari 2015. Ditanggal tersebut terdapat perayaan internasional yang tidak lagi asing bagi kita (khususnya para remaja). Hari ini adalah hari Valentine,hari ini diperingati sebagai hari kasih sayang sedunia. Dihari ini semua orang berbagi kasih sayang kepada orang yang mereka cintai dan orang-orang disekitarnya, tapi banyak orang salah mengartikan kalimat tersebut. Mereka kira berbagi kasih sayang hanyalah untuk “Pacar” tetapi berbagi kasih sayang tidak harus kita tujukan kepada “Pacar” kita bisa membaginya dengan semua orang termasuk orang tua kita.

            Perayaan hari Valentine ini sangat meriah diberbagai Negara termasuk Indonesia, banyak orang yang merayakannya dengan penuh suka cita tapi tidak bagi saya. Saya tidak merayakan hari valentine ini alasannya cukup mudah bukan karena saya tidak memiliki pacar tetapi karena saya seorang muslim. 



Dalam agama saya tidak mengenal adanya valentine karena valentine merupakan budaya barat dan Allah SWT telah berfirman :  Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36) dan Hadis Rasulullah : “Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu” . Kebanyakan dari kita tidak menyadari apa arti sesungguhnya dari kasih sayang itu sendiri, sehingga dapat terhenti dan menyimpang dari aturan-aturan yang telah difirmankan oleh Allah SWT dan sabda-sabda Rasulullah.


            Sebenarnya kasih sayang bisa kita berikan kapan saja kita mau tidak harus saat peraayan valentine saja, seperti yang saya katakan diatas tadi kasih sayang tidak hanya kita berikan pada “pacar” saja. Kali ini saya akan membahas kasih sayang seorang ayah pada kita. Papa… itulah panggilan sayang saya kepada pria yang satu ini, beliau adalah pria yang saya kenal pertama kali dan beliaulah satu-satunya pria yang tidak akan menyakiti saya.


Ayah adalah seorang yang sangat tangguh dan tegar, beliau tidak pernah mengeluh pada masalah yang beliau hadapi. Beliau selalu tersenyum didepan keluarganya seolah-olah tidak ada beban yang neliau pikul, banyak orang mengatakan bahwa kasih sayang seorang "IBU" lebih besar dari pada kasih sayang seorang ayah, padahal tidak!.

        Allah mempunyai alasan mengaa ia menciptakan seorang laki-laki (ayah) karena
“Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi.”
“Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya.”
“Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetes keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya.”
“Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya.”
“Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya.”
“Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya.
Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara.”
“Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dilecehkan oleh anak-anaknya.”
“Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Isteri yang baik adalah Isteri yang setia terhadap Suaminya, Isteri yang baik adalah Isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi.”
“Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup didalam keluarga sakinah dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai Laki-laki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya.”
“Ku-berikan kepada Laki-laki tanggung-jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh Laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat.”

        Kasih sayang seorang ayah tidak kalah besarnya dengan kasih sayang seorang "IBU" , mungkin karena ayah sering terlihat cuek dan jarang memperlihatkan perhatiannya kepada kita itu karena ayah tidak ingin terlihat lemah didepan kita 'anaknya'. Meskipun ayah sering terlihat cuek tapi percayalah cinta dan kasih sayangnya tidak kalah besar dengan kasih sayang seorang ibu. Mungkin ayah menunjukan kasih sayangnya pada kita tidak seperti ibu dengan tutur katanya yang halus, namun ayah menunjukan kasih sayangnya melalui ketegasan yang beliau miliki contohnya saat ini kita sudah menginjak masa 'remaja' dimana masa kita sudah tidak mau dibilang sebagai anak kecil yang apa-apa haris diatur,kita meminta ayah melonggarkan semua peraturannya termasuk 'jam malam'. Kita merengek-rengek pada ayah meminta untuk melonggarkan jam malam kita yang awalnya pukul 18.00 menjadi pukul 21.00 , karena alasan kita yang begitu panjang akhirnya ayah pun dengan sangat terpaksa mengabulkan permintaan kita dan ayah mulai memberikan kepercayaannya pada kita. Namun... apa yang terjadi? Saat ayah telah melonggarkan jam malamnya dan memberikan kepercayaannya pada kita untuk tidak melanggarnya, kita malah menyepelehkannya dan melanggarnya, kita malah pulang ke rumah melebihi jam malamnya. Akhirnya saat kita pulang kita sudah melihat ayah duduk di ruang tamu, menunggu kita dengan perasaan sangat-sangat khawatir. Ayah pun sangat marah saat kita datang ke rumah melebihi jam malamnya, tapi... tahukah kita? Beliau sangat marah merupakan tanda kasih sayangnya pada kita, beliau tidak mau gadis kecilnya yang mulai beranjak dewasa kenapa-kenapa,beliau sangat takut kita masuk kedalam pergaulan yang salah.

        Dibalik ketegasannya,dibalik keras hatinya,dibalik semua ketegaran yang ada dalam dirinya beliau memiliki hati yang sangat lembut yang jarang beliau ekspresikan didepan anak-anaknya. Ayah kita adalah beliau yang senantia berusaha terlihat kuat bahkan ketika beliau tak kuasa untuk tidak menangis didepan anak-anaknya. Beliau adalah yang harus terlihat tegas bahkan disaat beliau ingin memanjakan kita (anak-anakna) . Ayah adalah beliau yang selalu memberikan nasehat-nasehat pada kita. Ayang adalah beliau yang selalu meyakinkan kita bahwa kita bisa bahwa kita mampu melakukan hal yang kita anggap susah dan tak mampu melakukannya. Ayah adalah beliau yang selalu menjaga kita saat kita akan disakiti. Ayah adalah motivator terbesar dalam hidup saya.

        Jika kita menoleh kebelakang saat kita masih kecil, kita sering meminta banyak hal padanya. Disaat permintaan kita mulai menggunung . Mungkin kita meminta boneka,meminta handphone agar kita sama dengan teman-teman kita,meminta ini itu hingga permintaan kita mrnggunung. Dan saat itu mungkin ayah kita tidak sanggup memenuhi semua permintaan kita , tahukah apa yang ada dalam hatinya saat itu? Beliau merasa seakan gagal menjadi seorang ayah yang dapat membuat gadis kecilnya tersenyum bahagia mendapat apa yang ia mau. Beliau tidak memenuhinya bukan karena beliau tidak sayang pada kita tetapi mungkin beliau harus memenuhi kebutuhan lain yang jauh lebih penting dari kebutuhan kita, tapi sikap kita saat ayah tidak dapat memenuhi semua permintaan kita kita sering kali marah padanya bahkan kita juga membencinya. Coba kita renungkan betapa kita tidak menghargai kerja kerasnya membanting tulang demi kita, sejahat itukah kita? 

         Saat kita membencinya karena beliau tidak sanggup memenuhi permintaan kita,beliau semakin berpikir bagaimana caranya agar bisa memenuhi permintaan kita. Beliau berpikir sangat keras sehingga meninggalkan kerutan diwajahnya. Akhirnya beliau menemukan cara, beliau bekerja lebih keras lagi panasnya terik matahari dan dinginnya malam tidak beliau hiraukan yang penting beliau bisa melihat senyum bahagia kelua dari bibir gadis kecilnya. Saat beliau sudah bisa memenuhi semua permintaan kita, apa balasan yang kita berikan pada beliau? Kita menghiraukan beliau saat beliau memanggil kita, meminta tolong untuk membuatkan secangkir teh untuknya. Kita malah asik dengan mainan dan handphone baru yang beliau berikan.

         Menulis blogger kali ini  membuat saya merasa kangen pada papa saya yang sudah sangat jarang saya temui, saya merasa banyak waktu yang terbuang sia-sia saat saya bersama beliau. Saat saya seperti ini, merasa kangen dengan beliau yang sangat jauh disana, saya hanya bisa memandangi foto kecil saya dengan beliau sambil mendengarkan lagu dari seventeen yang berjudul "Ayah" http://www.youtube.com/watch?v=WH_WnF90Kw8 hingga terkadang membuat air mata saya menitih dikit demi sedikit lalu membasahi pipi saya

         Bagi kalian yang masih memiliki ayah, jauh ataupun dekat keberadaan beliau dengan kalian. Maih memiliki seorang ayah atau bahkan pernah merasakan hidup bersamanya dalam hidup kalian merupakan anugerah terbesar yang harusnya kalian syukuri. Oleh karena itu jangan pernah menganggap remeh peran seorang ayah/papa dalam hidup kita.

Selasa, 10 Februari 2015

Belajarlah Layak Ilmu Padi

Seperti ilmu padi semakin berisi semakin merunduk, itulah peribahasa yang sering kita dengar. Yang memiliki arti, orang berilmu yang semakin banyak ilmunya semakin merendahkan dirinya,bukan berarti merendahkan diri tetapi tidak menyombongkan dirinya atas ilmu yang dimiliki. Tanaman padi jika berisi semakin lama akan semakin besar. Jika semakin besar otomatis beban biji juga semakin berat,dengan bertambahnya beban maka batang tersebut akan melengkung. Ini adalah salah satu wujud perumpamaan bagi orang-orang berilmu, berpendidikan, ataupun yang berpengalaman. Semakin tinggi ilmu seseorang mestinya juga semakin bijak dalam tindakannya. Bukannya banyak ilmu banyak pengalaman malah semakin sombong, bohong, dan korupsi. Sikapnya semakin angkuh, penuh egois, dan semaunya sendiri.

Seringkali orang-orang yang memiliki penghetahuan hanya dijadikan sarana untuk berbuat riya, mendapatkan penghargaan, atau meninggikan derajat saja. Seseorang yang mengerti ilmu datang dari Allah merupakan karunia dan amanah-Nya, tidak akan besar kepala saat menguasai sebuah ilmu.
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di Muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri. LUQMAN [31:18]
Orang berilmu yang rendah hati akan mencoba tetap berdiri sejajar dengan orang lain , tanpa merasa membedakan mereka. Saat ilmu pengetahuan mengisi bagian-bagian dari otak kita, rasa bahagia seketika muncul dengan sendirinya. Karena saat kita mendapat ilmu baru otomatis kita mengetahui hal baru,tapi saat kita mendapat ilmu baru tanpa kita sadari kita salah dalam mengekspresikannya contohnya kita seringkali pamer pada orang yang belum mengetahui ilmu yang sudah kita kuasai bahwa kita sudah bisa dan menujukkan kemampuan kita. Perlu kita sadari hal-hal seperti ini sering kita lakukan.
          
         Seharusnya seseorang yag mengerti ilmu itu datang dari Allah merupakan karunia dan amanahnya tidak akan besar kepala atau sombong saat sudah bisa menguasai ilmu tersebut. Kita tidak akan menyebut-nyebut hal yang tidak diketahui oleh orang yang belum menguasai ilmu yang kita kuasai, dan jika ditanya kita lebih baik hanya menjawab sesuatu yang kita ketahui dengan baik dan tidak mencoba membenarkan,menyalahkan atau menasehati orang lain karena kita merasa sudah mengusai dan  mencoba meninggikan derajat kita didepan orang tersebut. Sifat rendah hati tidaklah kita ciptakan ataupun kita usahakan,karena itu akan tercipa dengan sendirinya asal kita dapat menyadari apapun yang kita capai dan kita peroleh,bukan semata-mata karena karena kemampuan kita tetapi karena adanya campur tangan yang maha kuasa (Allah). Rendah hati bisa diartikan sebagai rasa syukur kita terhadap ilmu yang diberikan Allah pada kita.
         
         E.D Hulse pernah menyampaikan suatu hal yang menarik  mengenai rendah hati yaiyuSikap rendah hati adlah sesuatu yang aneh. Begitu kita mengira telah memilikinya maka disaat itu pula kita telah kehilangannya. Ya disaat kita mengira kita sudah rendah hati maka disaat itu pula kita tidak lagi rendah hati,melainkan kesombongan karena kita merasa lebih rendah hati dari orang lain. Orang yang rendah hati tidak perlu diakui karena pengakuan itu akan terjadi dengan sendirinya.

         Semua orang pasti punya sifat semakin berisi semakin merunduk. Diatas orang pintar, masih ada orang yang lebih pintar, maka dari itu jangan pernah malu untuk belajar, jangan pernah malu untuk bertanya. Kita tidak boleh merasa bahwa diri kita lah yang paling pintar. Itu hanya pikiran yang sangat bodoh dan akan membuatmu semakin malas untuk terus belajar dan belajar.

Orang yang berilmu pasti tidak pernah malu untuk bertanya. Ia tidak akan pernah merasa bahwa dirinya lah yang paling pintar. Semakin banyak bertanya, maka semakin pintarlah orang tersebut.

          Jika kelak satya menjadi orang yang sukses ataupun orang yang pandai, saya akan selalu belajar dari ilmu padi. Saya akan selalu tau diri bahwa kesuksesan atau kepandaian sesorang itu sudah diatur oleh Allah SWT, tergantung bagaimana kita menggunakan dan memanfaatkan kelebihan kita tersebut. Kita tidak boleh sombong, kita tidak boleh semena-mena dan kita harus rendah hati.

          Sekian blooger saya tentang "Ilmu Padi" semoga bisa bermanfaat dan bisa kita  diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.